TUGAS MID TEKNOLOGI INFORMASI PEMERINTAHAN
NAMA : ZULFIKAR ALI HUSNY
NIM : C1G122068
REVIEW
JURNAL 1
Judul
Artikel |
Peranan E-Government dalam Pelayanan Publik
(Studi Kasus: Mal Pelayanan Publik Kabupaten Sumedang) |
Nama
Jurnal |
Kebijakan: Jurnal Ilmu Administrasi |
Tahun |
2020 |
Penulis |
Lia Muliawaty, Shofwan Hendryawan |
Volume dan Halaman |
Volume 11, Nomor 2, Halaman 101-109 |
Latar Belakang |
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh
tantangan dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang efektif (good
governance), khususnya dalam menyediakan pelayanan publik yang efisien,
transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan. Masalah seperti rendahnya
tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah muncul akibat adanya
penyalahgunaan kekuasaan dan ketidakefisienan dalam pengelolaan pelayanan
publik. |
Tujuan Penelitian |
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki
peran e-government dalam meningkatkan mutu pelayanan publik melalui penerapan
sistem elektronik di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Sumedang. Fokus
utama penelitian ini adalah untuk menilai sejauh mana e-government dapat
mendukung efisiensi serta meningkatkan kualitas layanan yang interaktif bagi
masyarakat. |
Permasalahan |
Masalah utama yang dibahas dalam penelitian
ini adalah bagaimana keterbatasan sumber daya manusia dan teknologi di
pemerintah daerah dapat mempengaruhi keberhasilan implementasi e-government.
Penelitian ini juga mengkaji tantangan dalam menciptakan integrasi sistem
serta upaya untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan yang
berbasis elektronik. |
Metode Penelitian |
Penelitian ini mengadopsi metode kualitatif
dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan
informan kunci yang terlibat dalam pengembangan MPP, serta melalui analisis
dokumen dan data sekunder lainnya. Untuk memvalidasi data, dilakukan
triangulasi dengan membandingkan berbagai sumber informasi yang relevan. |
Hasil Penelitian |
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
implementasi e-government di MPP Sumedang memberikan manfaat signifikan,
seperti efisiensi waktu dan kemudahan akses layanan publik. Meskipun
demikian, masih ada kendala seperti kurangnya pelatihan sumber daya manusia dan
terbatasnya infrastruktur teknologi yang menjadi hambatan. Saat ini, layanan
di MPP mencakup 361 jenis layanan publik, yang menunjukkan peningkatan
dibandingkan dengan sistem pelayanan sebelumnya. |
Kesimpulan |
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa
e-government dapat meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas
dalam pelayanan publik. Implementasi MPP di Sumedang menjadi contoh yang baik
mengenai bagaimana teknologi dapat mendukung terciptanya tata kelola
pemerintahan yang lebih baik. |
Saran |
Disarankan agar pemerintah memperbaiki
pelatihan sumber daya manusia, mengalokasikan dana yang lebih besar untuk
pengembangan teknologi, dan meningkatkan sosialisasi e-government kepada
masyarakat. Selain itu, kerja sama dengan sektor swasta dalam pengadaan
teknologi dapat membantu mengatasi tantangan infrastruktur di daerah-daerah
terpencil. |
REVIEW
JURNAL 2
Judul
Artikel |
Penerapan E-Government dalam Pelayanan Publik
di Kabupaten Sidoarjo |
Nama
Jurnal |
Tidak disebutkan dalam dokumen |
Tahun |
Tidak disebutkan dalam dokumen |
Penulis |
Sabino Mariano |
Volume dan Halaman |
Tidak disebutkan dalam dokumen |
Latar Belakang |
Penelitian ini berawal dari kebutuhan
masyarakat akan layanan publik yang lebih cepat, efisien, dan transparan di
era digital. Sidoarjo, sebagai salah satu kabupaten penting di Jawa Timur,
menghadapi tantangan dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk
meningkatkan kinerja pelayanan publik sesuai dengan prinsip good governance. |
Tujuan Penelitian |
Tujuan penelitian ini adalah untuk
menggambarkan penerapan e-government di Kabupaten Sidoarjo dengan
mengevaluasi tiga elemen utama keberhasilan: dukungan (support), kapasitas
(capacity), dan manfaat (value). Penelitian ini juga bertujuan untuk
memberikan rekomendasi mengenai peningkatan kinerja pelayanan publik yang
berbasis teknologi informasi di Sidoarjo. |
Permasalahan |
Masalah yang diidentifikasi dalam penelitian
ini mencakup kurangnya dukungan kebijakan, keterbatasan sumber daya manusia
yang terampil, serta infrastruktur teknologi yang masih terpisah-pisah dan
belum terintegrasi. Kondisi ini mengakibatkan layanan berbasis e-government
belum dapat memberikan manfaat secara optimal bagi masyarakat. |
Metode Penelitian |
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan
aparatur pemerintah, observasi langsung terhadap aplikasi e-government, serta
studi dokumentasi yang mencakup laporan evaluasi kinerja e-government di
Sidoarjo. Fokus penelitian ini adalah pada analisis elemen-elemen yang
mendukung implementasi e-government. |
Hasil Penelitian |
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan
e-government di Kabupaten Sidoarjo masih belum mencapai tingkat optimal.
Meskipun beberapa aplikasi telah dikembangkan, seperti sistem manajemen
layanan publik yang berbasis online, namun integrasi antar sistem yang ada
masih kurang memadai. Hal ini menghambat efisiensi dan efektivitas dalam
pelayanan publik. Selain itu, dukungan dari kebijakan dan regulasi yang ada
juga dinilai masih rendah, sehingga implementasi teknologi yang ada belum
sepenuhnya dapat memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat. Ketidaksempurnaan
dalam koordinasi antar sistem dan kurangnya kebijakan yang mendukung
menyebabkan penerapan e-government belum mampu memberikan dampak positif yang
signifikan terhadap kualitas pelayanan publik di Sidoarjo. |
Kesimpulan |
Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun
penerapan e-government di Sidoarjo telah dimulai, belum ada hasil yang
signifikan yang menunjukkan peningkatan layanan publik secara maksimal.
Diperlukan upaya yang lebih intensif dalam hal integrasi sistem, pengembangan
kapasitas sumber daya manusia, serta perbaikan regulasi guna mendukung
keberhasilan implementasi program e-government. |
Saran |
Peneliti menyarankan agar pemerintah daerah
memperkuat integrasi sistem teknologi informasi antar lembaga, memberikan
pelatihan yang lebih intensif bagi aparatur, serta merumuskan kebijakan yang
mendukung pengembangan e-government secara menyeluruh. Selain itu, penguatan
infrastruktur digital dan peningkatan kolaborasi dengan sektor swasta juga
dianggap sangat penting untuk memperlancar implementasi e-government. |
Komentar
Posting Komentar